Rutinitas kerja selama seminggu bisa membuat Anda lelah. Hal ini membuat sebagian dari kita ingin melarikan diri sejenak ke lokasi wisata. Pantai menjadi salah satu objek wisata favorit yang marak dikunjungi pada akhir pekan atau hari libur. Kesejukan udara pantai menjadi alasan banyaknya bangunan hotel atau resor yang menawarkan kenyamanan berlibur di tepi pantai.
Rumah pantai selalu identik dengan suasana resor karena lingkungan pantai sendiri sudah menawarkan suasana relaksasi. Bahkan, rumah pantai juga bisa menjadi simbol status. Karena itu, daerah wisata dengan banyak pantai biasanya memiliki rumah peristirahatan.
Arsitek Denny Setiawan menuturkan, desain rumah pantai sebaiknya memperhatikan iklim pantai yang cukup spesifik, yaitu iklim tropis basah yang dipengaruhi uap air laut sehingga udara di sekitar pantai menjadi lembap. Pemilihan perabot pun harus bisa disesuaikan.
Hindari penggunaan material kayu karena bisa cepat rusak atau lapuk. Sebenarnya banyak kawasan yang dapat dibuat menjadi kota pantai. Perkembangannya pun cukup pesat, termasuk huniannya. Hunian yang dibangun selalu memanfaatkan viewdan ekosistem di sekitar pantai secara optimal.
“Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membuat rumah di dekat pantai, yaitu perencanaannya harus matang,mulai sejarah keamanan, kondisi tinggi gelombang, hingga kondisi kimia air lautnya,” ungkap arsitek Haris Prabawa.
Usahakan bangunan tidak merusak lingkungan yang ada di sekitarnya dan juga tidak terlalu dekat dengan pantai karena Anda juga harus memperhitungkan pasang surut gelombang air.
“Ketika membangun fondasi, usahakan dibuat secara kuat dan dalam. Ketinggian lantai dari permukaan tanah juga harus dibuat dengan struktur yang kokoh, elevasinya dapat dibuat lebih tinggi dari bangunan pada umumnya,” tutur Haris. Berbeda dengan membangun rumah di lahan biasa, banyak yang harus diperhatikan untuk rumah di dekat pantai.
Hal itu karena kondisi lahan pantai yang cenderung berpasir dan berbatu.Konstruksi di bagian bawahnya harus dibuat kokoh dan kuat. Tidak ada keharusan untuk menggunakan fasad dengan gaya tertentu. Adapun yang terpenting dari itu adalah orientasi bangunannya yang memaksimalkan pemanfaatan viewlaut.
“Bukaan dan ventilasi yang baik dapat mengatasi udara lembap di tepi pantai. Udara panas pantai dapat disiasati dengan menanam banyak pohon karena pohon juga bisa menjadi penahan apabila terjadi angin kencang yang membawa pasir,” tambah Denny.
Desain rumah pantai rata-rata beradaptasi pada tema Mediteranian. Tatanan rumah Mediteranian lebih cenderung berkesan terang karena menggunakan warna pastel. Eksterior dan desain rumah juga sangat rileks dan tidak kaku seperti gaya rumah lain.
Bila melihat kondisi di Indonesia, bentuk desain Mediteranian tidak terlampau cocok untuk diterapkan. Maka, konsep arsitektur tropis lebih dianjurkan untuk rumah di tepi pantai.
“Perpaduan material bangunan yang kuat dan desain yang aerodinamis dapat memperkokoh bangunan sehingga bangunan bisa bertahan ketika diterpa angin kencang,” papar Haris.
Karena orientasi bangunan dari dalam ke luar,rumah pantai sebaiknya lebih banyak diolah di sisi eksteriornya. Misalnya dengan menghadirkan patio, gazebo, atau dek untuk menikmati pemandangan laut serta elemen eksterior lain.
“Agar lebih maksimal, bisa ditambahkan teras dan balkon di setiap kamar untuk mendapatkan view pantai yang indah,” sebut Haris.
Anda juga bisa menghadirkan hal kecil seperti shower di bagian luar rumah.Ini dapat menambah tampilan tropis rumah pantai. Selain itu, fungsinya pun sangat baik untuk membersihkan diri ketika hendak memasuki rumah setelah berjalan dan bermain di pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar