Terpikir sudah, ternyata tidak sadar kita sudah memperkaya orang yang punya kontrakan, orang kaya yang punya kos-kosan dan orang kaya yang punya ruko atau rukan (rumah kantor).
Jadi kesimpulannya adalahsiapapun pasti akan menuju ke arah Property. Dengan kata lain kita dihadapkan ke soal cara memilih property yang hot deal, cara kredit ke bank, bagaimana property kalau dijual lagi bisa dengan harga tinggi dsb.
Setelah kita punya duit lumayan cukup, kita mencoba kredit rumah dengan cara KPR sampai sekian tahun. Atau bagi yang sudah punya uang banyak, biasanya akan beli rumah / property dengan cara beli cash. Beli Property dengan cara cash ini tidak saya sarankan, kenapa? nanti kita bahas dilain judul, yang penting kita nanti harus punya Property.
Kenapa kita memilih Property bukan yang lain?
- Nilai Property selalu Naik. Rata-rata naik 10% per tahun. Lain dengan mobil, rata-rata per tahun Turun Drastis, apalagi mobil eropa… , misal mercy keluaran terbaru, kita beli trus kita buka pintunya saja harganya sudah turun 100 juta. Maka kita jangan terpancing beli mobil dulu, mendingan beli 2 rumah dulu baru beli 1 mobil. Jadi kalau ingin beli 2 mobil, kita harus mampu dulu beli 4 rumah.
- Bisa menambah aset dengan cara sedikit renovasi. Contoh renovasi hanya mengecat rumah depannya saja, harga rumah sudah naik 10%, luar biasa.
- Bisa dijadikan cashflow. maksudnya: misal property tersebut disewakan atau dikos koskan, maka akan mendapatkan uang tambahan rutin sebagai tambahan cashflow kita.
- Sebagai leverage atau daya ungkit ke Bank. Maksudnya: jika kita ingin pinjam uang ke bank maka bisa dijadikan jaminan, padahal uang pinjaman tersebut digunakan untuk bisnis yang lain.
- Beli Property tidak harus cash. jadi, dalam pelajaran bisnis property: hutang itu bagus, hutang itu indah, asal pengelolaan uangnya itu benar. Ingat! hutang itu bagus kalau untuk ke bisnis, hutang tidak bagus kalau untuk pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar