KOMPAS.com - Sebanyak apapun jumlah lemari dalam rumah, suatu saat akan penuh juga. Jadi, ada baiknya melakukan antisipasi dengan membuat banyak fasilitas penyimpanan. Kalau perlu, manfaatkan seluruh bagian dinding.
Sewaktu pertama membangun rumah, barang yang dibawa mungkin tidak terlalu banyak. Terutama, jika Anda telah memilah-milah barang yang akan disimpan, dan mana yang dibuang. Tapi, coba lihat kondisi beberapa bulan dan tahun sesudahnya. Saat itu mungkin Anda mulai bingung akan menaruh barang di mana.
Agar hal seperti ini tidak terjadi, jangan pelit ketika membuat fasilitas penyimpanan seperti lemari, rak, atau ambalan. Selalu sediakan lahan untuk kebutuhan ini, meski ukuran rumah tak terlalu besar. Justru, dengan begini hunian Anda bisa terasa lebih lega.
Buat lemari atau rak built in supaya ruangan terasa lebih lapang dan rapi. Bila perlu, Anda bisa menggunakannya sebagai pengganti dinding.
Lemari "ditanam" di antara kolom, menggantikan fungsi dinding sebagai pembatas ruangan. Untuk fasilitas penyimpanan yang sifatnya random seperti ini, lebar 40-45 cm saja sudah cukup. Berbeda dengan lemari pakaian gantung yang mensyaratkan ukuran lebar minimal 60 cm.
Tak terlalu memakan tempat, bukan? Anda pun tak akan dipusingkan dengan masalah penyimpanan lagi, karena, secara fungsi memang sudah selesai.
Tapi, jangan lupakan aspek estetikanya. Supaya tak terlihat membosankan, Anda bisa memainkan irama pada permukaan lemari. Seperti desain yang terlihat pada gambar ini. Mainkan saja ukuran, bentuk, dan warnanya. Dengan begini, lemari Anda bisa banyak berfungsi. Tak hanya mampu menampung segala peralatan dan perlengkapan, tapi juga sebagai partisi dan elemen dekoratif.
(Putri Dwimirnani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar