TIAP orang pasti menginginkan rumah yang tampil senyaman mungkin. Untuk mewujudkannya, Anda harus menata sesuai dengan kepribadian diri dan anggota keluarga yang lain.
Tanpa disadari, kegiatan menata interior terkadang bisa memengaruhi psikologi pemilik rumah. Ada beberapa unsur ruang di sekitar Anda yang sangat memengaruhi sisi psikologis, seperti warna, bentuk, garis, tekstur, suara, bau,dan berbagai gambar dan simbol yang memiliki dampak terhadap keadaan emosi Anda, juga karakteristik psikologi manusia.
Nah, jika Anda ingin memiliki rumah yang sesuai dengan kebutuhan,keinginan, dan kepribadian Anda, pengembangan interiornya harus bisa dipadukan dengan struktur bangunan yang ada. "Yang termasuk ke dalam faktor psikologi pada desain, di antaranya penglihatan, perasa, pendengaran,dan penciuman.Empat faktor tersebut sangat berperan besar di dalam sebuah hunian," ungkap desainer interior Susan Octari Yawhan.
Seperti yang diungkapkan Susan bahwa faktor psikologi perasa memiliki peran yang sangat penting. Faktor psikologi perasa ini sangat berpengaruh terhadap pengaplikasian warna untuk interior. "Warna salah satu yang mampu memberi pengaruh psikologi yang kuat dalam interior rumah. Warna menurut mood dapat menciptakan nuansa tersendiri, seperti kesan hangat,dingin,dan netral,” tutur Susan.
Susan menyebutkan, merah, kuning dan oranye dapat dikatakan warna yang mampu menaikkan tekanan darah. Warna tersebut akan membuat Anda merasa hangat dan bersemangat. Adapun biru, hijau, dan ungu dapat meredam suhu ruangan sehingga membuat Anda merasa dingin sekaligus rileks. Psikologi warna juga bisa dipengaruhi latar belakang budaya dan kebutuhan masing-masing pemilik rumah.
Faktor psikologi penglihatan bisa dilihat dari bentuk bangunan. Bentuk biasanya mewakili apa yang ingin Anda sampaikan. Bentuk umumnya dapat diciptakan oleh garis maupun warna. Apabila Anda menyenangi tipe klasik, Anda bisa menggunakan bentuk furnitur dengan banyak ukiran aristokrat yang dapat diaplikasikan di langit-langit rumah.
"Bentuk bangunan bisa diklasifikasikan seperti bentuk simetris, asimetris,geometris, dan organik," sebut Susan. Garis secara psikologi dapat membangkitkan perasaan yang berbeda, tinggal bergantung pada latar belakang mental Anda.Ambil contoh garis horizontal,biasanya akan memberikan dampak ketenangan bagi si penghuni rumah. Garis vertikal dapat memberikan perasaan stabilitas.
Untuk garis vertikal,bisa dilihat pada penerapan bangunan pilar. Selain garis, tekstur juga merupakan teknik desain interior yang bisa membangkitkan perasaan. "Tekstur bisa diperoleh dari penggunaan material kayu, batu, bata, atau kain. Material tersebut merupakan elemen dekorasi yang bisa dilihat dan disentuh secara sempurna," lanjut Susan. Salah satu prinsip dasar penggunaan tekstur adalah berkaitan dengan kesan yang didapat.
Tekstur kasar cenderung membuat objek terlihat berat, sedangkan tekstur halus akan membuatnya terasa lebih ringan. Dengan cara ini, lantai marmer yang dipoles putih akan terasa lebih ringan daripada panel kayu keras. Setelah tekstur, elemen yang harus diperhatikan dalam membangun psikologi sebuah tatanan desain interior adalah suara.
Bagi Anda yang hidup di kawasan perkotaan, pasti sudah merasa jenuh dengan lingkungan kota yang selalu riuh rendah oleh suara kendaraan bermotor. Nah, untuk mengakalinya, Anda dapat menciptakan sebuah taman kecil di dalam rumah. "Selain sebagai simbol keseimbangan,suara gemericik air yang dihadirkan di dalam taman dapat memberikan efek psikologis yang menenangkan dan mampu melepaskan ketegangan sehingga bisa membuat pemilik rumah merasa nyaman sekaligus tenang," beber Susan.
Adapun yang terakhir adalah penciuman.Keberadaan aroma yang berbeda di ruangan juga bisa memainkan peranan dalam membentuk sikap dan emosional seseorang. Ada berbagai macam aroma berbeda yang bisa memberikan kesan kegembiraan atau sebaliknya buat pemilik rumah. Inilah yang menjadi alasan, mengapa Anda harus merencanakan fondasi rumah secara tepat agar seluruh saluran pembuangan di rumah dapat berjalan lancar.
(Aprilia S Andyna/Koran SI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar