Study with Me if not now when?

Senin, 06 Mei 2013

S & P: Booming Properti di Indonesia Masih Terus Berlanjut


Kunci keberhasilan di bisnis ini akan tergantung pada seberapa baik pengembang mengelola biaya mereka yang meningkat.
SINGAPURA, Jaringnews.com - Booming properti di Indonesia masih terus berlanjut tahun depan. Namun, pengembang akan menghadapi ujian berat,  khususnya dalam hal kekuatan modal kerja mereka  menyusul bakal makin kencangnya tekanan likuiditas terhadap bisnis properti.

Peringatan ini datang dari lembaga rating internasional, Standard & Poor’s yang melansir publikasi mereka hari ini (14/3)  berjudul, “Sizing Up The Credit Risks for Developers In Indonesia’s Buoyant Property Sector.

“Kami memperkirakan harga tanah naik tahun ini seiring dengan melonjaknya penjualan di tengah meledaknya bisnis properti. Sementara itu pertumbuhan kenaikan harga mulai melambat dan peraturan yang ada masih tetap merupakan tantangan,” kata analis kredit S & P, Wee Khim Loy, hari ini (14/3).

“Kebutuhan pendanaan yang lebih besar akan membuat ketegangan yang makin kencang pada likuiditas, yang akan menjadi ujian bagi kapabilitas manajemen dalam mengelola modal kerja,” tambah dia.

Di bagian lain laporan tersebut, dikatakan juga bahwa fundamental pasar properti di Indonesia masih solid, antara lain karena meningkatnya daya beli oleh pertumbuhan ekonomi yang berlanjut dan rendahnya suku bunga KPR.

"Ledakan (pembangunan) bangunan yang sedang berlangsung untuk memenuhi permintaan, bersama dengan penjualan yang solid  memberikan kontribusi yang berlanjut bagi peningkatan kinerja keuangan para pengembang perumahan, setidaknya untuk 12-18 bulan ke depan," kata  Loy.

"Dalam pandangan kami, kerangka peraturan yang lebih transparan dan suku bunga yang rendah akan melanjutkan momentum positif pada industri real estate selama dua tahun ke depan."

S & P  menambahkan bahwa kunci keberhasilan di bisnis ini akan tergantung pada seberapa baik pengembang mengelola biaya mereka yang meningkat, mengelola kebutuhan modal kerja mereka, dan menjaga fleksibilitas keuangan untuk terus tumbuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar